Polusi Plastik: Ancaman Kesehatan yang Tidak Terlihat
Sebagai perubahan terburuk, polusi plastik terjadi di banyak negara dan meningkatkan harga berdasarkan jumlah produksi. Dengan melonjaknya jumlah penggunaan plastik, perbedaan tersebut akan membawa berkas di berbagai area, termasuk lingkungan dan kesehatan manusia.
Pendapatnya, tidak ada mekanisme yang akan membawa dampak negatif polusi plastik, dan mereka tidak berfungsi keberlangsungan polusi plastik dalam sejarah. Sebagai salah satu kebutuhan ketiga yang diberitahukan oleh WWF, hal ini akan membatasi seberapa jauhnya produksi iklan yang tepat, yang menghalangi penggunaan plastik di negara-negara maju dan membawa keberkasan kesehatan manusia global.
Selain Ebola, WHO juga telah mengidentifikasi sejumlah patogen lain yang tepat, yaitu virus Zika, virus Nipah, MERS (Middle East Respiratory Syndrome) dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), serta penyakit seperti kolera dan influenza. Semua ini dapat dikaitkan dengan penggunaan plastik, yang sering terkontaminasi bakteri dan mikroorganisme yang ditemukan di permukaannya.
Akibatnya, risiko infeksi oleh patogen ini jauh lebih tinggi di tempat-tempat yang tidak memiliki banyak mekanisme yang akan berada di tangan para pekerja komersial, seperti jumlah produksi iklan di dalam bangunan masing-masing. Penting juga untuk dicatat bahwa banyak orang yang bekerja di industri konstruksi, serta mereka yang menangani atau bekerja dengan tulangan dan semen, terpapar debu dalam kadar tinggi. Hal ini, pada gilirannya, dapat menyebabkan masalah pernapasan dan ruam, dan bahkan masalah kesehatan serius seperti kanker.
Selain itu, kualitas udara yang memburuk akibat peleburan dan pemrosesan berbagai macam material dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia. Misalnya, penelitian telah menunjukkan bahwa racun dari penyerapan dan pengendapan timah dioksida di lingkungan dapat mengganggu aktivitas hormonal normal pada manusia, yang menyebabkan peningkatan risiko stroke, serangan jantung, dan kanker.
Terlebih lagi, menurut perkiraan proyek Lancet Countdown, pada tahun 2100 tingkat kesuburan akan menurun sebanyak tiga negara di seluruh dunia yang turun dari pemilukan.
Melihat semua fakta ini, sudah saatnya masyarakat dunia mengambil tindakan terhadap ancaman polusi plastik yang terus meningkat. Pertama, kita perlu menetapkan standar produksi produk plastik yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang kuat. Kedua, kita perlu mendorong penerapan Tanggung Jawab Produsen yang Diperluas, yang mengharuskan perusahaan yang memproduksi dan menjual plastik untuk membayar kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya. Ketiga, kita perlu memberikan lebih banyak edukasi dan kesadaran tentang bahaya polusi plastik untuk mengurangi jumlah penggunaannya oleh masyarakat umum. Langkah-langkah ini adalah kunci untuk menyelamatkan nyawa dan melestarikan planet kita untuk generasi mendatang. Mari kita bersatu untuk melawan pertempuran penting ini! Semoga kita dapat segera mewujudkannya.