Mengapa Polusi Udara Dapat Menyebabkan Penyakit Jantung
Polusi udara, entah itu dari asap kendaraan, pabrik, atau sumber lainnya, memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan jantung. Seperti yang disampaikan oleh Dr. Anwar Santoso, Sp.JP, Ph.D., seorang kardiolog dari Universitas Indonesia, "Paparan polutan, seperti partikel halus dan gas berbahaya, dapat memicu peradangan dan stres oksidatif yang merusak pembuluh darah."
Jangka panjangnya, kondisi ini dapat memicu penyakit jantung koroner, stroke, dan kondisi kardiovaskular lainnya. Setiap tahunnya, penyakit jantung menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Tidak hanya itu, penelitian oleh World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa hampir 30% dari seluruh kematian akibat penyakit jantung di dunia disebabkan oleh polusi udara.
Bagaimana Mengurangi Polusi Udara untuk Mencegah Penyakit Jantung
Pencegahan adalah kunci utama dalam upaya mencegah dampak buruk polusi udara terhadap kesehatan jantung. Menurut Prof. Dr. Bambang Wibowo, Sp.JP, seorang kardiolog senior, "Pertama, masyarakat perlu memahami pentingnya menjaga kualitas udara di lingkungannya. Hal ini bisa dimulai dari hal yang sederhana seperti menanam lebih banyak pohon, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, atau menggunakan masker saat kualitas udara buruk."
Selain itu, pemerintah juga perlu memainkan peran penting dalam mengendalikan polusi udara. Mulai dari penegakan peraturan yang ketat terhadap emisi kendaraan dan industri hingga pendidikan masyarakat tentang bahaya polusi udara. "Peran pemerintah sangat penting dalam mewujudkan udara yang lebih bersih,” ujar Prof. Bambang.
Sesuai dengan pernyataan Prof. Bambang, kita semua harus berpartisipasi dalam upaya mengurangi polusi udara. Jadi, mulailah dari sekarang untuk mengubah kebiasaan dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Ingat, jantung yang sehat dimulai dari udara yang sehat!