Dalam beberapa dekade terakhir, peningkatan jumlah kasus diabetes di Indonesia telah menjadi perhatian serius dalam bidang kesehatan publik. Menurut data WHO, Indonesia termasuk dalam sepuluh negara dengan prevalensi diabetes tertinggi di dunia. Perubahan pola makan dan gaya hidup menjadi faktor dominan. Namun, studi terbaru menunjukkan adanya hubungan antara polusi dan risiko penyakit diabetes. Polusi udara, terutama partikel halus berukuran 2.5 mikrometer atau lebih kecil, dapat menyebabkan peradangan yang memicu resistensi insulin, kondisi yang berpotensi memicu diabetes. Bahkan, laporan terbaru dari Lancet Planetary Health menyatakan bahwa hampir 3,2 juta kasus diabetes global per tahun dikaitkan dengan paparan polusi udara. Memahami korelasi ini penting untuk memformulasikan strategi peningkatan kualitas udara, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada penurunan prevalensi diabetes.