Di Indonesia, dampak polusi lingkungan terhadap kesehatan anak dan remaja menjadi perhatian serius. Menurut data dari WHO, sekitar 90% anak di dunia menghirup udara yang berkualitas buruk, dengan 600.000 diantaranya meninggal setiap tahunnya. Indonesia, sebagai negara dengan populasi besar, tentunya memiliki risiko yang sama. Faktanya, polusi udara, polusi air, dan polusi tanah memiliki kontribusi signifikan terhadap penurunan kualitas kesehatan anak dan remaja. Paparan polusi berdampak pada fungsi paru anak, meningkatkan risiko penyakit pernapasan seperti asma dan bronkitis. Selain itu, polusi juga berkontribusi pada penurunan perkembangan otak, yang dapat mempengaruhi kinerja belajar. Hal ini menjadi penting karena masa anak dan remaja adalah masa krusial bagi pertumbuhan dan perkembangan individu. Meski demikian, masih banyak yang belum menyadari bahwa kesehatan lingkungan erat kaitannya dengan kese